Semua kita harus menamkan harapan dalam kehidupan berdo'a dan
kerja adalah kehidupan yang harus dijalankan sehari-hari. Tuhan tidak pernah tidur hal itu dibuktikan dengan pergerakan bumi setiap hari lihatlah ombak yang menerpa pantai tidak pernah berhenti menghempaskan gelombangnya ke bibir pantai terkadang ombak beriak sealu-alun dan terkadang ombak besar yang datang itulah kehidupan, pantun ini mencerminkan kisah kasih anak manusia kepada sesama dan kepada maha penciptanya, selama Matahari masih bercahaya bekerja suatu
ibadah, tekadkan niat tidak tersalah. Maka hati jangan berbelah. Berikan
hanya untuk Maha Pencipta.
Banyaklah beruk makan cempedak
Memanjat kayu sepanjang hari
Hendak merajuk bukanlah budak
Penat merayu orang tak sudi
Asap api dari seberang
Dibawa angin ketengah laut
Hasrat hati memetik kembang
Rupanya kasih tiada bersambut
Asap api nampak bergumpal
Padang kering sudah menyala
Hasrat hati hendak berkenal
Orang berpaling apalah daya
Bagaimana orang takkan beramuk
Dusun dan desa dirusak musuh
Bagaimana abang takkan merajuk
Bertahun kupuja adik tak acuh
Bagaimana orang hendak menumbuk
Lesunya saja tidak berlalu
Bagaimana abang hendak memeluk
Dipandang saja adik tak mau
Batang nyiur di tepi kolam
Di sana bayan berdiam diri
Orang ditegur bermuka masam
Kasihku simpan di dalam saja
Belum duduk sudah berdiri
Manakan orang dapat bicara
Belum ditengok sudah lari
Manakah sempat kita bercinta
Buah cempedak jatuh berdebuk
Jatuh menimpa anak buaya
Sudah sejak aku membujuk
Dinda tak suka apalah daya
Palu bukan sembarang palu
Palu pusaka berpalut emas
Malu bukan sembarang malu
Malu cinta tidak Terbalas
Inilah pantun kisah kasih anak manusia yang terpaut hati terkadang tidak kesampaian semoga berguna bagi semua
baca juga : Pantun Kasih Tak Sampai 68
Judul : PANTUN KASIH TAK SAMPAI
Deskripsi : Semua kita harus menamkan harapan dalam kehidupan berdo'a dan kerja adalah kehidupan yang harus dijalankan sehari-hari. Tuhan tidak...